Chapter 1
Beginning
"Hiks aku takut, aku mohon lepaskan aku kakak. Hiks takut hiks" tangis Inuyasha dengan keadaan yang sangat memprihatinkan dengan keadaan tubuh tanpa dibalut sehelai kain pun. Kedua tangan dirantai dan terangkat ke atas kedua kaki juga dipasang rantai.
Seluruh ruangan memiliki bau anyir dan sangat kotor, ada banyak darah yang berceceran dilantai.
"Hiks aku mau pulang ibu, hiks aku mau pulang hiks aku capek ibu hiks"isakan demi isakan Inuyasha keluarkan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.
Krieet
Suara pintu terbuka, seperti sebuah tanda untuk Inuyasha.
"Bisakah kau diam !"suara itu, suara yang selalu meneror Inuyasha dari kecil hingga saat ini.
"Maafkan aku, a-aku tidak ak-akan argthhhh !!!!"perkataan Inuyasha terpotong oleh sebuah pukulan diperutnya.
"Diam atau kamu mau kita bermain lagi hm ?~"kata orang dihadapan Inuyasha sembari mengambil pisau kecil didekat Inuyasha lalu mengoreskan pergelangan tangan Inuyasha yang sudah sangat naas nasibnya dengan pisau itu.
"Bisakah kau diam !"suara itu, suara yang selalu meneror Inuyasha dari kecil hingga saat ini.
"Maafkan aku, a-aku tidak ak-akan argthhhh !!!!"perkataan Inuyasha terpotong oleh sebuah pukulan diperutnya.
"Diam atau kamu mau kita bermain lagi hm ?~"kata orang dihadapan Inuyasha sembari mengambil pisau kecil didekat Inuyasha lalu mengoreskan pergelangan tangan Inuyasha yang sudah sangat naas nasibnya dengan pisau itu.
"Maafkan aku kakak aku mohon jangan sakiti aku lagi hiks aku mohon" kata Inuyasha dengan air mata yang masih mengalir dengan deras.
"Tidak ! Jalang diam ! Ini sebagai hukuman kamu telah terlahir dari rahim wanita sialan itu ! Wanita yang telah merengut segalanya dari ku, semua milikku ingat itu ! Dan lagi aku tidak pernah mengangap kamu adikku ! Adikku Kagura telah mati bersama wanita sialan itu ! Telah mati ! Sebagai balasannya kau tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dariku !"seru orang itu lalu menampar Inuyasha dengan keras.
"Tidak ! Jalang diam ! Ini sebagai hukuman kamu telah terlahir dari rahim wanita sialan itu ! Wanita yang telah merengut segalanya dari ku, semua milikku ingat itu ! Dan lagi aku tidak pernah mengangap kamu adikku ! Adikku Kagura telah mati bersama wanita sialan itu ! Telah mati ! Sebagai balasannya kau tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dariku !"seru orang itu lalu menampar Inuyasha dengan keras.
Tap
Sosok itu melempar pisau itu dan mengenai pipi Inuyasha. Inuyasha hanya berteriak kesakitan dan hanya pasrah akan keadaan yang akan datang.
"Sakit kak hiks arghh sakit hiks, maafkan aku ibu maafkan aku hiks aku jan-janji hiks kalau ada yang menyelamatkan hiks aku, hiks akan menjadi anak baik hiks tolong hiks"tangis Inuyasha makin kencang dan menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarnya.
"Sakit kak hiks arghh sakit hiks, maafkan aku ibu maafkan aku hiks aku jan-janji hiks kalau ada yang menyelamatkan hiks aku, hiks akan menjadi anak baik hiks tolong hiks"tangis Inuyasha makin kencang dan menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarnya.
"Maafkan aku hiks kak Naraku"lirih Inuyasha sebelum kehilangan kesadarannya.
Sementara, diluar ruangan Inyasha Naraku terlihat sangat bahagia dan senang.
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar