Home

13 Apr 2020

PGMF 2

Chapter 2
I Will Broken Your Heart

"Hiks sakit kak Naraku sakit ampun Inuyasha ti-tidak akan kabur kak Naraku" lirih Inuyasha berharap Naraku datang dan melepaskan rantai ditangannya itu sangat menyakitkan dimana tangan yang terluka harus menahan berat tubuh, ditambah kedua kaki Inuyasha juga tidak luput dari penyiksaan yang dilakukan oleh Naraku.
"Hiks kak Na-Naraku hiks aku mohon hiks"tangis Inuyasha makin lirih dengan tubuh yang sangat memilukkan.

Brak

Suara pintu dibuka dengan keras memperlihatkan wajah marah Naraku, yang tidak lama menyeringai melihat Inuyasha.
"Gara-gara kamu dan ibu mu yang jalang itu aku harus merasakan dilupakan oleh ayahku sendiri, lalu aku juga harus merasakan adikkh Kagura mati didepan mataku sendiri kau dengar itu bangsat !"teriak Naraku lalu mengambil cambuk yang berada dimeja dan mencambuki Inuyasha yang tidak akan mungkin untuk memberontak.
"Dan sekarang karena suaramu semua warga ingin memasuki rumah ini untuk mengeledah asal suara itu yang berasal dari mu ! Dan karena bau busukmu semua warga yakin kalau aku menyimpan mayat. Yah mayat terburuk yang aku simpan" teriak Naraku sambil terus mencambuki Inuyasha dengan keras dan semakin keras.


"ARGTHHH sakit kak ampun Arggthh sakit hiks"teriak Inuyasha semakin kencang seiring kerasnya cambuk mendarat ditubuhnya.
"Diam ! Atau akan ku tambah hiasan ditubuhmu itu" kata Naraku, membaut Inuyasha berusaha menahan teriakannya.
"Bagus, mulai besok kau akan kembali sekolah ! Kau ingat liburan telah berakhir. Jangan lupa dengan semua pekerjaan-pekerjaan aku tidak mau kembali ke rumah ini dengan melihat kau dengan enak-enakkan tidur tanpa memberikanku uang dan rumah ini kotor !"perintah Naraku.
Inuyasha hanya menganggukkan kepalanya pelan.


Naraku merasa belum puas langsung menjedotkan kepala Inuyasha dengan keras ke dinding belakan Inuyasha lalu melepaskan rantai-rantai ditubuh Inuyasha.
Naraku pergi dari tempat Inuyasha, meninggalkan Inuyasha yang tergeletak tidak berdaya dengan darah terus mengalir dari tubuh kecilnya itu.
"Sampai kapan hiks aku hiks harus bertahan"lirih Inuyasha sebelum matanya tertutup.


Besok harinya Inuyasha menahan rasa sakit disekujur tubuhnya untuk bersekolah setrlah itu Inuyasha juga harus bekerja sambilan sampai jam sembilan malam, belum lagi setelah sampai dirumah Inuyasha harus membersihkan tempat tinggalnya dan Naraku.
Inuyasha menahan rasa sakit dikakinya saat berjalan meskipun jarak dari rumah dan ke sekolah itu dekat tetapi, kakinya yang dilukai oleh Naraku sangat menyiksa Inuyasha.
"Hey teman-teman lihat si sampah Inuyasha telah tiba ! Bagaimana kalau kita bermain-main dengannya !"seru Naraku. Naraku juga satu sekolah dengan Inuyasha tapi Inuyasha kelas X sedangkan Naraku kelas IX.
Inuyasha hanya terus menundukkan kepalanya, entah apa yang akan ia terima kembali setalah ini.


Tidak lama Inuyasha merasakan air dingin menyiram tubuhnya, setelah itu beberapa telur dilemparkan menuju dirinya.
"Ini baru Inuyasha yang kita kenal bukan begitu Kohaku, Kikyo" kata Naraku.
"Kamu benar dia memang seharusnya mendapatkan itu" kata Kohaku senang.
Inuyasha berusaha menulikan telinganya dan terus berjalan menuju lokernya dan mengambil baju ganti yang selalu Inuyasha siapkan, lalu mengantinya.
Tidak lama bel masuk berbunyi. Inuyasha yang sudah berada dikelas mengeluarkan buku pelajaran.


Tok

Tok

Tok

Suara ketukkan pintu kelas lalu dibukakan oleh Kagome.
"Maaf menganggu, saya hanya mengantarkan guru baru yang mengantikan Bankotsu-sensei" kata kepala sekolah sambil memasuki kelas bersama seseorang yang lebih muda sekitar usianya baru 20 tahun.
"Namanya adalah Sesshomaru, dia baru lulus di harvad universitas di amerika. Nah Sesshomaru-sensei silakan berkenalan dulu saya ada urusan lagi"kata kepala sekolah Sesshomaru hanya menganggukan kepakanya, lalu kepala sekolah pergi dari kelas.
"Seperti dikatakan kepala sekolah aku akan mengajar disini sebagai guru matematika dan fisika sekaligus sebagai wali kelas kalian" kata Sesshomaru.


Semua murid perempuan menatap kearah Sesshomaru dengan tatapan jatuh cinta, kalau siswa lelaki hanya mentap kagum Sesshomaru kecuali Inuyasha yang menatap keluar jendela seakan tidak peduli kehadiran Sesshomaru. Sesshomaru melihat kearah Inuyasha dengan tatapan tertarik.
"Baiklah kalian akan ku absen,  sekalian perkenalkan diri kalian sambil berdiri" kata Seshomaru mulai memanggil satu demi satu hingga
"Inuyasha"kata Sesshomaru
Inuyasha dengan pelan berdiri.
"Hait, namaku Inuyasha" kata Inuyasha lalu kembali duduk dan menatap ke jendela lagi.
'Aku tertarik dengan anak itu kalau saja rambutnya berwarna putih keperakkan aku yakin itu pasti Inuyasha adik kecilku'batin Sesshomaru lalu melanjutkan absen.

Skip time

"Kerjakan tugas yang saya berikan jangan lupa"kata Sesshomaru dingin sebelum keluar dari kelas itu.
Inuyasha keluar dari kelas karena istirahat.
Inuyasha berjalan ke arah atap sekolah dan membaringkan tubuhnya disana.
"Disini enak dan tenang, ibu apakah aku akan bebas ? Aku ingin sekali bebas dari semua beban didunia ini" lirih Inuyasha lalu menutup matanya untuk tertidur.
Sesshomaru yang sedari tadi diam-diam mengikuti Inuyasha berjalan menuju Inuyasha lalu mlihat secara sesakma wajah Inuyasha.
"Mengapa kamu begitu mirip dengan adikku ? Kalau saja wanita itu tidak mambawa adik kecil ku sudah dipastikan aku akan terus bersamanya"kata Sesshomaru lalu mengelus kepala Inuyasha.

Sesshomaru merasakan sesuatu yang basah ditangannya ia melihat tangannya ternyata adalah darah.
Sesshomaru agak panik melihat darah ditanganya lalu melihat kepala Inuyasha terdapat luka dibalik surai-surai hitam itu.



Tbc

Selanjutnya -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar